Sabtu, 29 April 2017

TUGAS SOFTSKILL PENYEBAB KEGAGALAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN PERAN PEMIMPIN DALAM EGOVERMENT

Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005), sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu seluruh jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial dan kerja sama kelompok sehingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang sangat cepat berubah. Definisi sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.

Kerangka Kerja Sistem Informasi

   Menurut O’Brien (2005) bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep perilaku yang abstrak dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta non bisnis yang tidak terhitung jumlahnya. Kerangka kerja sistem informasi, sebagai berikut:

1.  Konsep-konsep dasar (Foundation Concepts)
Konsep dasar perilaku, teknis, bisnis dan manajerial termasuk berbagai  komponen dan peran sistem informasi.

2.  Teknologi Informasi (Information Technologies)
Konsep-konsep utama, pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang meliputi hardware, software, jaringan manajemen data  dan teknologi berbasis internet.

3.  Aplikasi Bisnis (Business Application)
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif bisnis. Aplikasi teknologi informasi dalam bidang fungsional bisnis seperti pemasaran, produksi, akuntansi serta aplikasi lintas fungsi perusahaan seperti manajemen hubungan dengan pelanggan dan perencanaan sumber daya perusahaan.

4.  Proses Pengembangan (Development Process)
Bagaimana praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.

5.  Tantangan Manajemen (Management Challenges)
Tantangan untuk secara efektif dan etis dalam mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir (end user), perusahaan dan global bisnis.

 

Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis dan Organisasi

Menurut O’Brien (2005) terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi. Alasan tersebut dapat ditemukan dalam tiga peran penting yang dapat dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis yaitu :
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan para karyawan dan manajernya.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Permasalahan Penerapan Sistem Informasi

Penerapan atau implementasi teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah. Faktor yang harus diperhitungkan agar penerapannya mempunyai nilai lebih adalah:  manajemen perusahaan, budaya perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupaun lunak, operator, perawatan dan masyarakat bila dilibatkan sebagai end user. Dengan adanya komputer untuk membantu teknologi informasi, berbagai organisasi telah mangalokasikan dana yang cukup besar untuk sistem informasi.
Keberhasilan penerapan sistem teknologi informasi tidak semestinya diukur hanya melalui efisiensi dalam hal menimalkan biaya, waktu, dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan juga harus diukur dari efektifitas teknologi informasi dalam mendukung strategi bisnis organisasi , memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan. Tantangan utama para manajer bisnis dan praktisi bisnis adalah mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah bisnis.

Kinerja Sistem Informasi dan Evaluasinya

Penerapan sistem Informasi pada perusahaan bagaikan dua sisi mata uang. Bisa berujung pada kesuksesan hingga kegagalan. Pengembangan dan pembangunan sistem informasi pada dasarnya dikembangkan dengan harapan yang tinggi namun sering berakhir dengan kegagalan. Alat ukur keberhasilan sebuah proyek umumnya menggunakan metode evaluasi proyek ekonomi standar untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan proyek sistem informasi karena kompleksitas dari proses pelaksanaan proyek sistem informasi dan dampak jangka panjang dari proyek pada organisasi.
Evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan metode kualitatif maupun kuantitatif. Kinerja sistem informasi tidak dapat dinilai sebagai baik atau buruk tanpa keberhasilan pelaksanaan proyek. Evaluasi proyek sistem informasi bisa sangat bermasalah dan kadang-kadang bisa sangat subyektif dan tidak ada satu metode evaluasi sistem informasi yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Evaluasi menjadi subyektif dan dapat bergantung pada keadaan termasuk waktu.
Meskipun demikian, peneliti manajemen sistem informasi telah melihat seperangkat ukuran formal untuk menilai sistem. Berikut merupakan ukuran kesuksesan sebuah sistem informasi yang dianggap paling penting

1.                      Penggunaan sistem level tinggi, sebagaimana diukur dengan polling pengguna, memberikan kuesioner, atau memantau parameter-parameter seperti volume transaksi.
2.                      Kepuasan pengguna pada sistem, sebagaimana diukur oleh kuesioner atau wawancara. Hal ini mungkin termasuk pendapat pengguna pada akurasi, aktualitas, dan kerelevanan informasi, kualitas servis, dan mungkin pada jadwal operasinya. Yang paling penting adalah perilaku manajer pada sejauh mana tingkat kepuasannya terhadap informasi yang dibutuhkannya dan pendapat pengguna tentang bagaimana sistem meningkatkan kinerja mereka
3.                      Perilaku menguntungkan dari pengguna sistem informasi dan staf sistem informasi.
4.                      Tercapainya tujuan sistem, tingkat di mana sistem dapat mencapai tujuan tertentu, sebagaimana ditunjukkan dengan peningkatan kinerja organisasi dan pengambilan keputusan yang dihasilkan oleh sistem.
5.                      Pembayaran finansial kepada organisasi, baik dengan mengurangi biaya atau meningkatkan penjualan atau keuntungan.

kelima ukuran dianggap menjadi nilai batas walaupun analisis keuntungan biaya mungkin digambarkan dengan berat di dalam keputusan untuk membangun sebuah sistem tertentu. Keuntungan dari sebuah sistem informasi mungkin tidak secara keseluruhan dapat diperhitungkan. Terlebih lagi keuntungan nyata tidak dapat dengan mudah ditunjukkan untuk aplikasi sistem pendukung keputusan tingkat lanjut. Dan meskipun metodologi keuntungan telah diikuti secara akurat , sejarah banyak proyek pengembangan sistem telah
menunjukkan perkiraan nyata ini selalu sulit untuk diformulasikan. Peneliti manajemen sistem informasi lebih berkonsentrasi pada ukuran manusia dan organisasi pada kesuksesan sistem seperti kualitas informasi, kualitas sistem, dan pengaruh sistem pada kinerja organisasi. 

 Faktor-Faktor Kesuksesan dan Kegagalan Sistem Informasi

Ada beberapa faktor penting yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan proyek sistem informasi. Menurut Rosemary Cassafo dalam O’Brien (1999), kegagalan penerapan sistem informasi disebabkan karena beberapa hal berikut :
1.                      Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
2.                      Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus dilakukan
3.                      Inkompetensi secara teknologi
4.                      Strategi dan tujuan tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi
5.                      Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem

Sementara itu, ada tujuh faktor penentu kesuksesan dalam memformulasikan suatu strategi TI yang paling efektif, yaitu :
1.                      Scale dan Scope
2.                      Necessity dan Speed
3.                      Principles dan Increments
4.                      Update dan Review
5.                      Fit dan Timing
6.                      Resources dan Skill
7.                      Support dan Consensus





Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar