SISTEM PAKAR
1.
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan (knowledge),
fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat
dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988).
Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau
knowledge yang umumnya terdapat dalam buku, jurnal dan orang yang mempunyai
pengetahuan tentang sistem pakar. Seorang ahli adalah seorang yang mempunyai
pengetahuan tertentu dan mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal
baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika
dipandang perlu, memilah aturan jika dibutuhkan dan menentukan relevan atau
tidaknya keahlian mereka. (Muhammad Arhami, 2005).
2.
Tujuan Sistem Pakar
Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk
mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer dan
kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah :
1. Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)
2. Knowledge Representation (ke dalam komputer)
3. Knowledge Inferencing
4. Knowledge Transferin
3. Manfaat Sistem Pakar
Sri Kusumdewi (2003) menyatakan secara garis besar
banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1.
Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2.
Bisa melakukan
proses secara berulang.
3.
Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar.
4.
Meningkatkan
output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan
kualitas.
6.
Mampu mengambil
dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7.
Mampu beroperasi
dalam lingkungan yang berbahaya.
8.
Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9.
Memiliki
reliabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi
yang tidak dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatiahan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalaam pengambilan keputusan.
4.
Penerapan Sistem Pakar dari Berbagai
Bidang
Penerapan
Sistem Pakar Dalam Bidang Pendidikan / Ilmu Pengetahuan
- Penelitian tentang penggunaan system pakar dalam
bidang pendidikan dilakukan oleh prof. Gordon S. Novack Jr. pada
Universitas of Texas, Austin, tahun 1990. Aplikasi system pakar ini diberi
nama ISAAC yang memiliki parser yang mampu membaca kalimat (dalam bahasa
Inggris) dalam kecepatan 5000 kata/menit dan mampu menyelesaikan soal-soal
Fisika Mekanik (Statika) dalam waktu kurang dari 5 menit. Aplikasi
ini dikerjakan oleh 1 tim terdiri dari 60 0rang dan membutuhkan
waktu 1 tahun. (E.S. Handbook, 1992).
- Aplikasi lain yang terkait dengan hal diatas
adalah system pakar mengenai penjelasan soal-soal fisika serta pemhaman
teori lebih mendalam dengan menggunakan metoda pendekatan
komputasi.(Ohlsson, 1992).
- Aplikasi system pakar dalam bidang matematika
yang dilakukan oleh Yibin dan Jian Xiang tahun 1992. System pakar ini
menyelesaikan soal-soal diferensial dan Integral yang diberi nama
DITS.(Forcheri, 1995).
- Studi system pakar untuk proses belajar Fisika
dilakukan oleh seorang dosen Fisika yang menempuh pendidikan S2 pada salah
satu perguruan tinggi di Jakarta.
Latar belakang dari dilakukannya studi ini adalah karena Fisika merupakan
disiplin ilmu yang sangat fundamental yang menjadi dasar dari sains dan
teknilogi.
Melihat kepentingan tersebut, makan para siswa/mahasiswa perlu menguasai
ilmu ini, tapi kenyataannya sering dianggap momok oleh sebagian besa
siswa/mahasiswa selain itu juga kurangnya tenaga guru / dosen Fisika serta
kurangnya sarana prasarana yang diperlukan dalam proses belajar mengajar
Fisika, seperti alat banto audio maupun visual.
Dalam studi ini dibuat aplikasi sitem pakar yang mampu menyelesaikan persoalan
rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari komponen resistor dan inductor
baik seri maupun pararel.
1. Sistem Pakar
dalam Pembelian
System ini berfungsi untuk menilai dan memilih pemasok (supplier) dengan pertolongan dan
pengiriman barang secara optimal, dimana dalam hal ini menunjang pemasok yang
potensial. Dalam hal operasi, maka system ini mempunyai fungsi penasihat kepada
pembeli.
2. Sistem Pakar
mengenai suku cadang mesin percetakan
Sistem ini menunjang pengujian secara teknis dari pesanan langganan dalam
mesin cetak dan suku cadang yang diinginkan.
3. System pakar
mengenai konsultasi program bantuan kredit bank
System ini membantu pada konsultasi tentang program kredit bantuan pada
institusi public.
4. System pakar
mengenai strategi perencanaan
System ini berbasis system penunjang keputusan ( Dicision Support system)
untuk strategi perencanaan produk yang dikembangkan dari integrasi system
konvensional dan prototip system pakar.
Sistem Pakar pada bidang Kecerdasan
Buatan
Artificial
Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi yang
berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia
dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki
kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk
mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya
diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra,
perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi
yang berbasis komputer.
Kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh
suatu entitas buatan. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah bagian
dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
Menurut John McCarthy, 1956, AI: untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses
berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
Cerdas
= memiliki pengetahuan + pengalaman, penalaran (bagaimana membuat
keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik.
Manusia cerdas (pandai) dalam menyelesaikan permasalahan karena manusia
mempunyai pengetahuan & pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari belajar.
Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki tentu akan lebih mampu
menyelesaikan permasalahan. Tapi bekal pengetahuan
saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan
penalaran,mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang
dimiliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan
segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan
dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Demikian juga dengan kemampuan menalar yang sangat baik,namun tanpa
bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai,manusia juga tidak akan bisa
menyelesaikan masalah dengan baik. Agar mesin bisa cerdas (bertindak
seperti & sebaik manusia) maka harus diberi bekal pengetahuan &
mempunyai kemampuan untuk menalar.
5.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada
materi ini bahwa sistem pakar dapat membantu semua manusia dalam berbagai
bidang bahkan orang awam sekalipun bisa mengerjakan pekerjaan para ahli dengan
bantuan dari sistem pakar. Sistem pakar dapat meningkatkan output,
produktivitas serta kualitas dari suatu barang. Sistem pakar juga dapat
menghemat waktu seseorang dalam pengambilan keputusan.
Referensi :
NPM : 15115946
Kelas : 3KA03