
Sejarah ITIL atau Information
Technology Infrastructure Library
(Bahasa Inggris, diterjemahkan Pustaka
Infrastruktur Teknologi Informasi), adalah suatu rangkaian konsep dan teknik
pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian
buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT
Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting
dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan
dengan segala jenis organisasi TI.
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an,
penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan
dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pengertian
ITIL
• IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah
kerangka best practice untuk memanage layanan-layanan TI
yangterintegrasi dan berbasiskan proses
• ITIL merupakan sekumpulan buku
yang berisi best practice untuk memanage penyampaian layanan TI
Tujuan
utama dari penerapan ITIL
• Sebagai jembatan antara pihak
manajemen dan divisi TI agar keduanya bisa berkomunikasi lebih efektif dan
efisien;
• Bisa memanfaatkan infrastruktur TI
yang ada dengan optimal;
• Bisa memanajemen infrastruktur TI
dengan baik sehingga jika terjadi masalah dapat langsung memulihkan keadaan
yang ada.
Siklus
Layanan ITIL
Kelima bagian ITIL yang seperti tersebut di atas
biasanya disebut juga sebagai bagian dari sebuah siklus. Dikenal pula dengan
sebutan Sikuls Layanan ITIL. Secara singkat, masing-masing bagian dijelaskan
sebagai berikut.
Service
Strategy
Inti dari
ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada
pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai
sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan
layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini
disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan
serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service
Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini
mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik
penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio
layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di
atas adalah:
1.
Service Portfolio Management
2.
Financial Management
3.
Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan
ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan
tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta
untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan
operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah
mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk
melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities,
teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan
kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
Service
Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak
bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan
acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada
organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan
membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design
berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi
tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi
layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk
mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun
peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1.
Service Catalog Management
2.
Service Level Management
3.
Supplier Management
4.
Capacity Management
5.
Availability Management
6.
IT Service Continuity Management
7.
Information Security Management
Service
Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada
organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil
desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya
ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran
bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian
dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan
dalam Service Operation.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.
Transition Planning and Support
2.
Change Management
3.
Service Asset & Configuration Management
4.
Release & Deployment Management
5.
Service Validation
6.
Evaluation
7.
Knowledge Management
Service
Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang
mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di
dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara
efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan
dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga
kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala,
ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.
Event Management
2.
Incident Management
3.
Problem Management
4.
Request Fulfillment
5.
Access Management
Sumber
: https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL
https://artxmarket.wordpress.com/2010/03/24/information-technology-infrastructure-library-itil/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar